Di era digital ini, semakin banyak orang yang mencari referensi melalui media online. Berkat situs mesin pencari seperti Google, Anda dapat menemukan jutaan hasil pencarian seketika di layar setelah memasukkan kata kunci. Merancang tulisan yang menarik pembaca tentu cukup menantang. Nah, simak tips-tips berikut ini untuk membuat tulisan Anda dilihat banyak pengunjung.

Gambar diambil dari Picpedia
  • Untuk membuat tulisan Anda tampil di hasil pencarian, buatlah tulisan dengan topik yang orisinil. Akan lebih baik jika konten tulisan tersebut relevan dengan tren saat ini, isinya mudah dipahami dan diingat, serta cukup menarik yang mendorong pembacanya tergugah untuk membagikannya.
  • Anda juga perlu membuat tulisan Anda berbeda dari jutaan tulisan yang juga muncul dari hasil pencarian. Faktanya, dewasa ini orang-orang cenderung memiliki short attention span dan hanya tertarik untuk melihat sekilas headline (tajuk) tulisan Anda. Karena itu, buatlah headline yang menarik agar pembaca tertarik untuk membaca tulisan Anda lebih jauh.
  • Sebagian besar orang menggunakan mesin pencari untuk menemukan jawaban dan informasi yang mereka perlukan. Untuk membantu para pembaca menemukan bagian penting dari tulisan Anda dengan cepat, buat tulisan Anda menggunakan judul atau sub-judul.
  • Meskipun orang-orang memiliki urgensi untuk mendapatkan informasi secepat mungkin, Anda juga perlu merancang tulisan Anda agar mudah dibaca. Anda dapat menggunakan judul, sub-judul, data, gambar dan video yang unik untuk membuat pembaca terus tertarik membaca tulisan Anda sampai akhir. Anda juga dapat menyisipkan cerita atau analogi agar tulisan terasa lebih menyegarkan.
  • Tahap terakhir yang paling penting adalah memeriksa kembali tulisan Anda. Tidak hanya dari segi ejaan dan tata bahasa, Anda juga perlu memastikan tulisan yang kita susun sudah enak untuk dibaca.

Tips-tips di atas dapat membantu Anda untuk membuat tulisan yang menarik. Akan tetapi, setiap penulis pasti memiliki cara masing-masing dalam menulis, yang mungkin berbeda dengan tips di atas. Hanya saja, semua penulis pasti setuju bahwa cara untuk meningkatkan kualitas tulisan hanya dengan dua cara: banyak membaca dan banyak menulis.

Semoga membantu!

Gambar diambil dari Pixabay.com

Perlahan namun pasti, bisnis otomotif di Tanah Air mulai menunjukkan geliat peningkatan setelah dihantam pandemi COVID-19 sejak Maret lalu. Melemahnya daya beli masyarakat dan pengurangan aktivitas pabrik, di antaranya, menjadi faktor yang memengaruhi penjualan kendaraan bermotor saat ini. Kementerian Perindustrian pun berusaha terus mendorong kinerja industri otomotif agar kembali bisa memberi kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.

Dilansir dari Detik.com (20/9), Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan bahwa pihaknya optimistis kinerja industri otomotif berkembang positif pada semester II tahun ini. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (distribusi dari Agen Pemegang Merek (APM) ke dealer) pada Agustus 2020 tercatat 37.277 unit, naik 47% dibandingkan penjualan Juli 2020 yang mencapai 25.283 unit.

Selain pemberlakuan PSBB transisi, tren digital marketing yang diterapkan para APM turut menggenjot peningkatan penjualan otomotif pada paruh kedua tahun ini. Dalam keterangannya di laman Katadata.co.id (7/9), Kepala Divisi Marketing & CR Divisi PT Astra International – Daihatsu, Hendrayadi Lastiyoso mengatakan tren digital marketing terus meningkat sejak pertama kali diterapkan pada Mei 2020. Melalui pemasaran di akun media sosial para sales dan acara virtual showroom, para APM berhasil menjaring calon konsumen dan mendapatkan surat pemesanan kendaraan (SPK).

Para APM juga mulai merambah e-commerce sebagai salah satu jalur pemasaran, seperti PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) yang meluncurkan Mitsubishi Fuso Official Store di platform marketplace Tokopedia.

Gambar diambil dari hdwallpapers.net

Sekarang ini siapa yang tidak tahu Netflix? Benar, platform untuk menonton film ini memang tengah digandrungi oleh masyarakat di masa pandemi seperti sekarang ini. Di antara banyak yang tersedia seperti Iflix , Amazon Prime Video, Netflix, HBO Max, Hulu, Disney Plus, iTunes HOOQ, Viu, Catchplay, dan masih banyak lagi, Netflix yang kini menjadi primadona karena beragamnya pilihan film dan serial yang disediakan. Semua platform tersebut menayangkan film dari berbagai belahan dunia untuk memuaskan pelanggan globalnya dan menyediakan pilihan subtitle dari berbagai bahasa.

Bisa dibilang subtitle adalah salah satu bagian tak terpisahkan dan utama dalam menonton film, baik yang dinikmati dari layar lebar maupun dari kenyamanan rumah. Subtitle yang dibuat dengan bagus tentunya akan mendukung penikmat film untuk meresapi dan menikmati film yang ditontonnya. Apalagi bagi para pecinta suguhan film berbahasa asing, yang tidak begitu menguasai bahasa film tersebut, subtitle adalah kunci tersampaikannya pesan dari film tersebut.

Tidak mudah melokalisasi subtitle yang pas dan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan ke penonton. Terkadang saat menonton film, penonton suka mengernyitkan dahi saat membaca subtitle yang dibuat terlalu literal dan salah memahami pesan dari dialog yang dimaksud.

Mengapa bisa demikian?

Proses pembuatan subtitle berbeda dengan proses menerjemahkan teks biasa. Subtitle harus disesuaikan dengan audio dari video, tidak boleh terlalu panjang (ada batasan karakter yang dapat ditangkap mata) dan isinya harus disesuaikan dengan budaya bahasa setempat agar penontonnya dapat memahami. Subtitle berisi dialog, yaitu bahasa percakapan yang berbeda dengan bahasa dalam teks biasa. Terkadang bahasa percakapan memiliki makna yang berbeda.

Kehadirannya yang dibuat untuk memudahkan penonton menikmati film seharusnya tidak membuat penggunanya malah jadi berpikir keras dan kebingungan membacanya. Maka idealnya, subtitle dibuat dengan cara yang khusus dan berbeda dari proses penerjemahan teks biasa.

Saat ini banyak terdapat penyedia jasa subtitling atau pembuat subtitle. Bagi Anda yang sedang membutuhkan jasa tersebut, pintar-pintarlah memilih. Anda tentu tidak ingin video atau konten penyemangat Anda yang berisikan kata-kata, “You rock!” dihiasi oleh subtitle yang bertuliskan, “Kamu batu!”

Ilustrasi diambil dari pxhere.com

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memberlakukan PSBB untuk wilayahnya terhitung 14 September 2020. Pengetatan kembali PSBB ini tak pelak diprediksi akan kembali memukul sejumlah sektor perekonomian, termasuk sektor properti,  yang baru saja kembali bergeliat setelah 3 bulan pemberlakuan masa PSBB transisi.

Dikutip dari Kompas.com (13/9), Ketua KADIN Bidang Properti Hendro S Gondokusumo berpendapat jika PSBB kedua dilakukan, sektor properti akan kembali mengalami penurunan hingga 70 persen seperti yang terjadi di masa PSBB pertama. Padahal sektor ini baru saja sedikit mengalami peningkatan 40 persen hingga 50 persen pada masa PSBB transisi.

Tutupnya kegiatan ekonomi sejumlah sektor non-esensial pun berdampak pada menyusutnya penyewaan kantor yang sudah dirasakan para pemilik gedung sejak PSBB pertama pada April lalu. Sejumlah pusat perbelanjaan bahkan mati suri. Geliat ekonomi mulai terlihat pada awal Juli ketika pengunjung mulai berdatangan, meskipun baru sepertiga dari jumlah yang biasa datang di kala tidak ada pandemi.

Kondisi ini pun akhirnya membuat para pebisnis properti memutar otak untuk menyelamatkan bisnisnya. Aneka promosi ditebar untuk memikat konsumen, seperti Sinar mas Land yang memberi diskon 10 persen hingga 25 persen dan bonus Rp50-300 juta, seperti yang dikutip oleh Katadata.co.id (14/9). Meski kondisi pasar melambat, ada beberapa proyek properti yang sukses, salah satunya karena didorong permintaan dan produk yang ditawarkan cocok dengan kalangan menengah.

Di tengah perekonomian yang kian terhimpit, resesi ekonomi jelas akan sangat berpengaruh pada sektor properti.  Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto, sebagaimana dikutip dari Okezone.com (25/9), mengatakan jika resesi ekonomi terjadi, industri properti akan semakin sulit untuk bisa bangkit kembali (rebound) ke posisi semula.

The image was taken from pxhere.com

DGCE Director General Heru Pambudi confirmed that the government will announce policies related to the cigarette excise (CHT) tariffs increase in 2021 at the end of September or early October.

Heru refused to provide an overview of the formulation for the increase, however, he did say the increase is usually calculated from the inflation target and projected economic growth for next year. “If next year’s economic growth is 5 percent and inflation is at 3 percent, the CHT rate increase should be above 8 percent. The Fiscal Policy Agency (BKF) will determine it,” he said.

Previously, DGCE Director of Technical and Excise Facilities, Nirwala Dwi Heryanto, stated that the government was also considering the pandemic situation that had reduced cigarette consumption. DGCE data until August 2020 shows that cigarette excise revenue makes up the largest portion of excise revenue, and until August 31, had contributed Rp94.39 trillion representing growth of 6.09 percent.

Photo taken from Wikimedia Commons

Although the Transit Oriented Development (TOD) development concept has been widely adopted as a city development approach by cities of the world, many remain unaware of the TOD concept. Basically put, TOD is a city planning concept that focuses on the optimal use of public transport transit areas.

The concept combines various commercial and residential areas so that they are within comfortable walking distance of transit stops. All residential, office and recreational facilities in TOD areas must be integrated with mass transportation systems such as the BRT, busway, MRT, LRT, and Commuter Rail System, and also have pedestrian and bicycle networks.

It is hoped that once a city has a public transportation network integrated with its residential and commercial areas, many of its residents will switch from using private vehicles to public transportation, and this will bring about a reduction in traffic congestion and air pollution within the city.

In Indonesia, many present-day housing developers are offering housing in TOD areas to match the market demand increasingly influenced by the growing numbers of millennial consumers. The TOD housing concept is considered to appeal to the millennial generation, who tend to be practical, economical, and require an integrated public transportation system to commute to work.

In the TOD residential areas offered by these developers, the residential areas are built as close as possible to public transportation access points so that residents can quickly and easily access public transportation stops on foot. The development of mass transportation networks, including the MRT, LRT, and high-speed train systems, in Indonesia is expected to increase the marketability of TOD housing in the future.

Reflecting on the experiences of other cities such as Hong Kong and Singapore, the use of the TOD concept appears to present an effective solution for any city government wanting to reduce traffic congestion and air pollution to create a healthier city. From a business perspective, urban area developers must be aware of the high market demand for housing projects integrated with mass transportation (TOD) that will only increase in the future, and take advantage of this opportunity to achieve maximum gains.

Gambar diambil dari https://psycatgames.com/

Komunikasi adalah elemen penting dalam bekerja di dalam tim. Tanpa komunikasi yang baik, banyak masalah dapat muncul. Mulai performa yang kurang optimal, pekerjaan yang terbengkalai, hingga bisa merusak relasi personal di antara anggota tim.

Untuk itu, penting bagi kita yang bekerja di dalam tim untuk terus meningkatkan kualitas komunikasi di antara rekan setim. Caranya tentu bisa bermacam-macam. Mulai dari cara yang formal dan serius seperti menyewa jasa ahli komunikasi, hingga yang menyenangkan seperti melakukan proses bonding melalui aktivitas seperti berlibur bersama atau bermain games seru.

Proses bonding melalui games adalah cara meningkatkan kualitas komunikasi yang efektif dan menyenangkan. Karena suasananya menyenangkan, hambatan formalitas yang biasanya membekukan komunikasi di antara individu dapat mencair. Selain itu, dengan memainkan games yang tepat, tujuan awal kita untuk membangun komunikasi yang lebih baik di antara rekan kerja dapat tercapai dengan mudah.

Oleh karena itu kita sebaiknya memilih games yang tidak sekedar fun untuk dimainkan, tetapi juga dapat mengasah kemampuan komunikasi, mencairkan tembok formalitas, dan mengandung pelajaran yang dapat dipetik oleh semua peserta.

Namun perlu diperhatikan bahwa jangan sampai proses bonding melalui games itu justru menjadi sumber konflik baru. Ini karena salah satu elemen yang tidak terpisahkan dari games atau permainan adalah kompetisi. Di dalam setiap permainan pasti ada yang menang dan kalah. Untuk itu kita perlu terus mengingatkan bahwa tujuan awal dari melakukan aktivitas tersebut adalah baik, yakni meningkatkan kualitas komunikasi di dalam tim.

Bingung menentukan games yang cocok untuk tim Anda? Link berikut bisa menjadi referensi ide menarik:

https://www.wrike.com/blog/team-building-games/ 

Photo taken from Wikimedia Commons

Many are wondering what will the future of the liquefied natural gas (LNG) busines in Indonesia be, especially after the government has failed to win an agreement extension with a consortium of buyers from Japan known as Western Buyers Extension (WBX).

Pri Agung Rakhmanto, oil and gas expert from Trisakti University, said that the present state of the LNG business in Indonesia is that it is overwhelmed by an oversupply that has driven LNG prices further down, while LNG producers from other countries have been selling their products at even lower prices, like LNG producers from Australia, Qatar, Malaysia, and the United States. Pri said this situation could continue for the next two or three years.

According to Pri, the future of the LNG business in Indonesia depends on the ability of policy makers in the government to find new buyers in the market. One option the government could take is to make the Indonesian LNG price more competitive is by reducing the LNG proportion for the government. Pri also mentioned that what’s important is to keep LNG projects going in order to trigger a multiplier effect for the economy.

Pada hari Jumat, 9 Oktober 2015 yang lalu, untuk pertama kalinya PT. Alaksir Cipta Aksara mengadakan client gathering di restoran Omah Pawon, Jakarta. Event tersebut dihadiri sejumlah klien yang selama ini sudah bekerja sama dengan Alaksir yang meliputi organisasi-organisasi ternama dari berbagai bidang seperti HM SampoernaHolcim Indonesia, Forzaland dan AMTI (Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia).

Continue reading “Alaksir dan SDJ Inc. ajak klien berkomunikasi dengan hati”

CEO of PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (IDX:TPIA), Prayogo Pangestu, stated that the company plans to start the construction of its joint venture with tire maker Michelin & Cie (ML) in November.

The new plant, which will manufacture synthetic rubber, is slated to start operating in 2016. It will be located in Cilegon, Banten.

According to Pangestu, the whole plan will involve two stages: First stage requires $500 million investment in setting up the plant and procuring the raw materials. The second stage also requires a $500 million investment to manufacture automotive tires.

Continue reading “Chandra Asri and Michelin’s JV rubber plant to start construction in November”

helllo