Dalam berkoordinasi di dalam perusahaan atau organisasi, pernahkah Anda berulang kali menghadapi persoalan yang sama? Seakan hal tersebut merupakan tradisi yang harus selalu dialami? Bisa jadi permasalahannya terletak pada pola komunikasi yang kurang efektif.
Di episode Ála Podcast kali ini, tim Alaksir berbincang-bincang dengan praktisi komunikasi andal, Santi Djiwandono, tentang bagaimana pola komunikasi yang efektif dapat mendorong kinerja suatu organisasi. Yuk, kita simak obrolan seru mereka di sini.
Berbicara mengenai komunikasi, tentu tidak terlepas dari interaksi dua arah atau yang dikenal dengan istilah “ngobrol”. Di episode perdana podcast Alaksir yang melaju dengan nama Àla Podcast, kami bersama dengan praktisi komunikasi yang sudah banyak makan asam garam, Santi Djiwandono berbicara mengenai komunikasi internal di dalam sebuah organisasi.
Seiring kembali melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia, masyarakat pun kembali dibombardir dengan berbagai informasi tentang Covid-19 di internet dan media sosial. Namun sayangnya, masyarakat masih seringkali dihadapkan dengan informasi yang salah atau bahkan palsu yang bisa menambah kekhawatiran atau ketakutan bagi siapa saja yang langsung menelan informasi tersebut bulat-bulat.
Bagi kalian yang ingin membagikan informasi tentang Covid-19 di media sosial, yuk cek dulu beberapa tips berikut ini agar apa yang kalian bagikan menjadi manfaat bagi yang membacanya.
Lakukan double check
Sebelum membagikan suatu informasi ada baiknya untuk memeriksa kembali keabsahan informasi tersebut dengan mengetahui sumbernya, latar belakang penulis, dan tanggal pembuatan informasi. Selain itu, penting juga untuk melakukan verifikasi bukti pendukung dengan mencari nama ahli dan memeriksa tautannya.
Gunakan bahasa sederhana
Ketahui siapa target dari informasi yang akan kalian sebar. Jika mereka masyarakat awam, gunakanlah bahasa sederhana yang mudah dimengerti. Lebih baik lagi jika ditambahkan contoh visual agar pesan dari informasi tersebut semakin tersampaikan dengan baik.
Gunakan tonasi yang tepat
Di saat-saat seperti ini, suatu informasi bisa menjadi penyebab stres bagi sebagian orang. Bukannya tercerahkan, informasi tersebut malah membuat orang takut, cemas, dan tidak bisa tidur. Oleh karena itu, pilihlah tonasi yang netral atau lebih baik lagi tonasi yang positif. Hindari keinginan untuk sengaja menakut-nakuti.
Hindari provokasi
Jika kalian tidak sependapat atau tidak setuju dengan suatu informasi, hindari menuliskan atau membagikan informasi yang bersifat memprovokasi yang bisa menimbulkan perdebatan atau kebencian. Ingat, jejak digital akan selalu ada dan bisa menjadi bumerang bagi kalian suatu saat.
Itulah beberapa tips yang bisa Anda pertimbangkan sebelum membagikan informasi tentang Covid-19. Semoga bermanfaat dan kita bisa labih bijak lagi dalam membagikan sebuah informasi. Stay safe, stay healthy!
Di era digital ini, semakin banyak orang yang mencari referensi melalui media online. Berkat situs mesin pencari seperti Google, Anda dapat menemukan jutaan hasil pencarian seketika di layar setelah memasukkan kata kunci. Merancang tulisan yang menarik pembaca tentu cukup menantang. Nah, simak tips-tips berikut ini untuk membuat tulisan Anda dilihat banyak pengunjung.
Untuk membuat tulisan Anda tampil di hasil pencarian, buatlah tulisan dengan topik yang orisinil. Akan lebih baik jika konten tulisan tersebut relevan dengan tren saat ini, isinya mudah dipahami dan diingat, serta cukup menarik yang mendorong pembacanya tergugah untuk membagikannya.
Anda juga perlu membuat tulisan Anda berbeda dari jutaan tulisan yang juga muncul dari hasil pencarian. Faktanya, dewasa ini orang-orang cenderung memiliki short attention span dan hanya tertarik untuk melihat sekilas headline (tajuk) tulisan Anda. Karena itu, buatlah headline yang menarik agar pembaca tertarik untuk membaca tulisan Anda lebih jauh.
Sebagian besar orang menggunakan mesin pencari untuk menemukan jawaban dan informasi yang mereka perlukan. Untuk membantu para pembaca menemukan bagian penting dari tulisan Anda dengan cepat, buat tulisan Anda menggunakan judul atau sub-judul.
Meskipun orang-orang memiliki urgensi untuk mendapatkan informasi secepat mungkin, Anda juga perlu merancang tulisan Anda agar mudah dibaca. Anda dapat menggunakan judul, sub-judul, data, gambar dan video yang unik untuk membuat pembaca terus tertarik membaca tulisan Anda sampai akhir. Anda juga dapat menyisipkan cerita atau analogi agar tulisan terasa lebih menyegarkan.
Tahap terakhir yang paling penting adalah memeriksa kembali tulisan Anda. Tidak hanya dari segi ejaan dan tata bahasa, Anda juga perlu memastikan tulisan yang kita susun sudah enak untuk dibaca.
Tips-tips di atas dapat membantu Anda untuk membuat tulisan yang menarik. Akan tetapi, setiap penulis pasti memiliki cara masing-masing dalam menulis, yang mungkin berbeda dengan tips di atas. Hanya saja, semua penulis pasti setuju bahwa cara untuk meningkatkan kualitas tulisan hanya dengan dua cara: banyak membaca dan banyak menulis.
Sekarang ini siapa yang tidak tahu Netflix? Benar, platform untuk menonton film ini memang tengah digandrungi oleh masyarakat di masa pandemi seperti sekarang ini. Di antara banyak yang tersedia seperti Iflix , Amazon Prime Video, Netflix, HBO Max, Hulu, Disney Plus, iTunes HOOQ, Viu, Catchplay, dan masih banyak lagi, Netflix yang kini menjadi primadona karena beragamnya pilihan film dan serial yang disediakan. Semua platform tersebut menayangkan film dari berbagai belahan dunia untuk memuaskan pelanggan globalnya dan menyediakan pilihan subtitle dari berbagai bahasa.
Bisa dibilang subtitle adalah salah satu bagian tak terpisahkan dan utama dalam menonton film, baik yang dinikmati dari layar lebar maupun dari kenyamanan rumah. Subtitle yang dibuat dengan bagus tentunya akan mendukung penikmat film untuk meresapi dan menikmati film yang ditontonnya. Apalagi bagi para pecinta suguhan film berbahasa asing, yang tidak begitu menguasai bahasa film tersebut, subtitle adalah kunci tersampaikannya pesan dari film tersebut.
Tidak mudah melokalisasi subtitle yang pas dan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan ke penonton. Terkadang saat menonton film, penonton suka mengernyitkan dahi saat membaca subtitle yang dibuat terlalu literal dan salah memahami pesan dari dialog yang dimaksud.
Mengapa bisa demikian?
Proses pembuatan subtitle berbeda dengan proses menerjemahkan teks biasa. Subtitle harus disesuaikan dengan audio dari video, tidak boleh terlalu panjang (ada batasan karakter yang dapat ditangkap mata) dan isinya harus disesuaikan dengan budaya bahasa setempat agar penontonnya dapat memahami. Subtitle berisi dialog, yaitu bahasa percakapan yang berbeda dengan bahasa dalam teks biasa. Terkadang bahasa percakapan memiliki makna yang berbeda.
Kehadirannya yang dibuat untuk memudahkan penonton menikmati film seharusnya tidak membuat penggunanya malah jadi berpikir keras dan kebingungan membacanya. Maka idealnya, subtitle dibuat dengan cara yang khusus dan berbeda dari proses penerjemahan teks biasa.
Saat ini banyak terdapat penyedia jasa subtitling atau pembuat subtitle. Bagi Anda yang sedang membutuhkan jasa tersebut, pintar-pintarlah memilih. Anda tentu tidak ingin video atau konten penyemangat Anda yang berisikan kata-kata, “You rock!” dihiasi oleh subtitle yang bertuliskan, “Kamu batu!”
Komunikasi adalah elemen penting dalam bekerja di dalam tim. Tanpa komunikasi yang baik, banyak masalah dapat muncul. Mulai performa yang kurang optimal, pekerjaan yang terbengkalai, hingga bisa merusak relasi personal di antara anggota tim.
Untuk itu, penting bagi kita yang bekerja di dalam tim untuk terus meningkatkan kualitas komunikasi di antara rekan setim. Caranya tentu bisa bermacam-macam. Mulai dari cara yang formal dan serius seperti menyewa jasa ahli komunikasi, hingga yang menyenangkan seperti melakukan proses bonding melalui aktivitas seperti berlibur bersama atau bermain games seru.
Proses bonding melalui games adalah cara meningkatkan kualitas komunikasi yang efektif dan menyenangkan. Karena suasananya menyenangkan, hambatan formalitas yang biasanya membekukan komunikasi di antara individu dapat mencair. Selain itu, dengan memainkan games yang tepat, tujuan awal kita untuk membangun komunikasi yang lebih baik di antara rekan kerja dapat tercapai dengan mudah.
Oleh karena itu kita sebaiknya memilih games yang tidak sekedar fun untuk dimainkan, tetapi juga dapat mengasah kemampuan komunikasi, mencairkan tembok formalitas, dan mengandung pelajaran yang dapat dipetik oleh semua peserta.
Namun perlu diperhatikan bahwa jangan sampai proses bonding melalui games itu justru menjadi sumber konflik baru. Ini karena salah satu elemen yang tidak terpisahkan dari games atau permainan adalah kompetisi. Di dalam setiap permainan pasti ada yang menang dan kalah. Untuk itu kita perlu terus mengingatkan bahwa tujuan awal dari melakukan aktivitas tersebut adalah baik, yakni meningkatkan kualitas komunikasi di dalam tim.
Bingung menentukan games yang cocok untuk tim Anda? Link berikut bisa menjadi referensi ide menarik:
Pada hari Jumat, 9 Oktober 2015 yang lalu, untuk pertama kalinya PT. Alaksir Cipta Aksara mengadakan client gathering di restoran Omah Pawon, Jakarta.Event tersebut dihadiri sejumlah klien yang selama ini sudah bekerja sama dengan Alaksir yang meliputi organisasi-organisasi ternama dari berbagai bidang seperti HM Sampoerna, Holcim Indonesia, Forzaland dan AMTI (Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia).
Despite the rise of consumer generated contents, old-school publication tools like press release are still very useful for organizations trying to get their messages out. With well-prepared strategy and proper execution, a press release can still be used successfully as a good way to stimulate engagement.
There are several things to consider when preparing a press release as a news pitch:
Press releases are not usually a high priority for media organizations. As a result, you need to frame your story in way that your targeted media titles would consider newsworthy. Different media have different criteria to decide whether a story is newsworthy. Observe the stories covered by your targeted media and think about how you could highlight the newsworthy elements of your story.
Write in a clear, concise and contextual way. The journalist will thank you for making his job easier by giving him a good story that is written well. Do not confuse a press release with a management report. A press release does not need to have details that are not relevant or contextual and that the reader cannot relate to.
Avoid promotional puffery and hyperbole. Press releases are not intended to entice hard-sell engagement for the simple reason that news media would rather have you pay for advertising space for this objective.
The bottom line is you should try to approach a press release from the perspective of a news organization. No doubt, the story that you are trying to sell is important to you. The harder part is to figure out how to make other people feel the same way about the topic.